Halaman

Senin, 26 Agustus 2013

HADITS TARBAWI


HADITS TARBAWI

1.     HADITS NIAT (IKHLAS)
A.  Arbain Linawawi (AL : 01)


عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ ) رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة(

  Artinya :
 Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap  perbuatan tergantung niatnya.  Dan  sesungguhnya  setiap  orang  (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan. (Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kitab Shahihnya yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang).

2.   HADITS HALAL, HARAM, DAN SUBHAT
      A. Hadits Halal, Haram, Dan Shubhat ( AL: 06 )
عَنْ أَبِي عَبْدِ اللهِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : إِنَّ الْحَلاَلَ بَيِّنٌ وَإِنَّ الْحَرَامَ بَيِّنٌ وَبَيْنَهُمَا أُمُوْرٌ مُشْتَبِهَاتٌ لاَ يَعْلَمُهُنَّ كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ، فَمَنِ اتَّقَى  الشُّبُهَاتِ فَقَدْ اسْتَبْرَأَ لِدِيْنِهِ وَعِرْضِهِ، وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِي الْحَرَامِ، كَالرَّاعِي يَرْعىَ حَوْلَ الْحِمَى يُوْشِكُ أَنْ يَرْتَعَ فِيْهِ، أَلاَ وَإِنَّ  لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى أَلاَ وَإِنَّ حِمَى اللهِ مَحَارِمُهُ أَلاَ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ   مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ  أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ )رواه البخاري ومسلم(
Artinya :
Dari Abu Abdillah Nu’man bin Basyir radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak. Maka siapa yang takut terhadap syubhat berarti dia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang menggembalakan hewan gembalaannya disekitar (ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah adalah apa yang Dia haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati “. (Riwayat Bukhori dan Muslim)
B.   AN : 11

3. HADITS TENTANG PERGAULAN
A.   Pergaulan Dengan Ipar ( BM 735 )
إِياَكُم والخلوة بالنساء والذى نفسى بيده ما خلارجل بامرأة إلادخل الشيطان بينهما ولأن يـَزْ حَمَ رجلا خنـزير متلطخ بطين أوحمأ ( طين أسودمنتن ) خيرله من أن يـزحم منكبه منكب امر أةلاتحل له.

Artinya : Awaslah kamu daripada kesendirian dengan wanita, demi Allah dan jiwaku di tangan-Nya, tiada seorang laki yang bersendirian(bersembunyian) dengan wanita melainkan melainkan dimasuki oleh syetan antara keduanya. Dan orang yang berdesakan dengan babi yang berlumuran Lumpur yang basi lebih baik dari pada bersentuhan bahu dengan bahu wanita yang tidak halal baginya.

B.   Macam-macam Zina Bagi Anggota Tubuh (LM 1403 )

حَدِيْثُ عُقْبَةْ بِنْ عَامِرْ, أَنَّ رَسُوْ لُ اللهِ صَلَى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ قَالَ : اِياَّكُمْ وَالدُّخُوْلَ عَلَى النِّسَاءِ فَقَالَ رَجُلَ مِنَ اْلأَنْصَارِ يَارَسُوْلَ اللهِ ! أَفَرَأَيْتَ الَحَمْوُ ؟ قاَلَ : الَحَمَوَ الْمَوْتَ.
(رواه بخار ومسلم )
Artinya : Uqbah bin Amir r.a berkata :  Rasulullah Saw bersabda : Awaslah kalian masuk pada wanita yang bukan mahram. Tiba-tiba seorang anshar bertanya : Ya Rasulullah bagaimana jika ipar ( Ahamwu )? Jawab Nabi Saw : Alhamwu berarti almaut.  ( Bukhari, Muslim ).
Ipar itu Alhamwu, tetapi Rasulullah Saw, Alhamwu dalam arti yang berarti mati, artinya bahayanya sangat besar, bisa membawa bahaya yang membawa maut.


C.   LM 1701

Abu Hurairah r.a berkata : Nabi Saw bersabda :

كِتَبَ عَلَى ابْنُ اَدَمَ نُصِيْبَهُ مِنَ الزِّنَايدرك ذلك لامحالة فالعينان زناهماالنظر والأذنان زَنَاهُمَاالإِسْتِمَاعَ وَاللسَانِ زِنَاهُ الكلام واليَدْزِنَاهَاالبطش والرجل زناهاالخطاوالقلب يهوى ذَلِكَ وَيَتَمَنىِ ويصدق ذلك الفرج أويكذبه. (رواه بخار ومسلم )
وفى روابة مسلم : واليدان تزنيان فزنا هماالبطش والرجلان تزنيان فزنا هماالمشى والفم يزنى فزناه التقبيل.

Artinya :  Telah dicatat  pada anak Adam baginya dari zina. Maka mata zinanya melihat, dan zina telinga ialah mendengarkan, dan zina lidah adalah berkata-kata dan zina tangan ialah menyentuh, dan zina kaki ialah berjalan, dan hati menginginkan dan berharap-harap, kemudian kemaluan yang akan melaksanakan atau mengurungkan ( Bukhari, Muslim )
Dalam riwayat Muslim kedua tangan berzinanya dengan menyentuh, dan kedua kaki zinanya berjalan, dan mulut zinanya mencium.

4.   PERKAWINAN
A.   Nikah Sunnah Nabi ( LM 885 )

حَدِيْثُ أَنَسْ بْنِ مَالِكْ رَضِى اللهُ عَنْهُ قَالَ : جَاء ثَلاَثَةُرَهْطٍ إِلَى بُيُوْتِ اَزْوَاجِ النَّبِى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. يَسْأَلُوْنَ عَنْ عِبَادَةِ النَّبِى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, فَلَمْاأَخْبِرُ وَاكَأَنَّهُمَ تقَاَلَّوهَا,فَقَالُوْا : وَأَيْنَ نَحْنُ مِنَ النَّبِىِّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْغُفِرَلَهُ مَاتَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَاتَأخَّرَ : قَالَ أَحَدَهُمْ, أَماَأَنَاَ فَإِنِّى أَصْلِى الْلَيْل أبْدَا : وَقَالَ اَخر : أنَا أَصُوْمُ الدَّهْرَ وَلاَ أفْطِرُ وَقَالَ : اَخْرٌ أَنَاأَعْتَزِلُ النِّسَاءَ فَلاَ أتَزَوَّجُ أَبَدًا.
فَجَاءَرَسُوْلُ اللهِ صلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : أَنْتُمُ الَّذِيْنَ قُلْتُمْ كَذَا وَكَذَا : أَمَّاوَاللهِ إِِنِّى َلأَخْشَاكُمْ للهِ وَأَتْقَاكُمْ َلهُ, لَكِنَّ أَصُوْمُ وَ أَفْطِرُ, وَأَصْلِ وَأَرْقُدُ,وَأتَرَوَّجُّ النَّسَاءَ فَمَنْ رَعِبَ عَنْ سُنَّتِ فَلَيْسَ ِمنِّى.  (رواه بخار ومسلم )
Artinya :  Annas bin Malik r.a berkata : datang tiga orang ke rumah isteri Nabi Saw untuk menanyakan ibadat Nabi Saw kemudian sesudah diberi tahu  mereka anggap sedikit, tetapi mereka lalu berkata : Dan di manakah kami jika disbanding dengan Nabi Saw yang telah diampuni semua dosanya yang lalu dan dosanya yang akan datang. Lalu yang satu berkata : Saya akan bangun semalam suntuk untuk sholat untuk selamanya. Yang kedua berkata : Aku akan puasa selama hidup dan tidak akan berhenti. Ketiga berkata : Aku akan menjauhi wanita dan tidak akan kawin selamanya.
  Kemudian datang Nabi Saw dan bertanya kepada mereka : Kalian telah berkata begini, begitu ; Ingatlah demi Allah akulah yang lebih takut kepada Alah daripada kalian, dan lebih takwa kepada Allah, tetapi aku puasa dan berbuka ( tidak puasa ), sholat malam dan tidur, dan kawin dengan wanita, maka siapa yang tidak suka dengan sunahku, bukan dari umatku.  ( Bukhari, Muslim ).




B. Anjuran untuk menikah ( LM 884 )
حَدِيْثُ عَبْدُ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدِ عَنْ عَلْقَمَةَ, قَالَ كُنْتُ مَعَ عَبْدِ اللهِ فَلَقِيَهُ عُثْمَانُ بِمِنَ, فَقَالَ : يَااَباَعَبْدِالرَّحْمَنِ : إِنِّ لِى إِلَيْكَ حَاجَةً, فَخَلَيَا. فَقَالَ عُثْمَانِ : هَلْ لَكَ يَااَبَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ فِى أَنْ تُزُ وَزَكَ بِكْرًا تُذَ كَّرُكَ مَاكُنْتَتَعْهَدُ ؟ فَلَمَّارَأَى عَبْدُ اللهِ أَنْ لَيْسَ لَهُ حَاجَةٌ إِلَى هَذَا, أَشَرِ إَلَى, فَقَالَ: يَاعَلْقَمَهُ! فَنْتَهَيْتُ إِلَيْهِ وَهْوَ يَقُوْلُ : أَمَا لْئِنْ قُلْتَ ذَلِكَ لَقَدْ قَالَ لناالنبى صلى الله عليه وسلم يَامَعْشَرَ الشَّبَابِ ! مَنِ السْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ, وَمَنْ لََمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ باِلصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ. (رواه بخار ومسلم )

Artinya :  Alqamah berkata ; Ketika aku bersabda Abdullah bin Mas’ud di Mina tiba-tiba bertemu dengan Usman, lalu dipanggil : Ya Aba Abdirrahman, saya ada hajat padamu, lalu berbisik keduanya : Usman berkata : Ya Aba Abdirrahman, sukakah anda saya kawinkan dengan gadis untuk mengingatkan kembali masa mudamu dahulu. Karena Abdullah bin Mas’ud tidak berhajat kawin maka menunjuk kepadaku dan dipanggil : Ya Alqamah, maka aku datang kepadanya, sedang ia berkata : jika anda dikatakan begitu maka Rasulullah Saw bersabda kepada kami : Hai para pemuda siapa yang sanggup ( dapat ) memikul beban perkawinan maka hendaklah kawin, dan siapa yang tidak sanggup maka hendaknya berpuasa            ( Menahan diri ) maka itu untuk menahan syahwat dari dosa                     ( Bukhari, Muslim ).

C.  Larangan Nikah Mut’ah ( LM 889 )
حَدِيْثُ عَلَى ابْنِ أَبِى طَالِب رَضِى اللهُ عَنْهُ, أَنَّ رَسُو لُ اللهِ صلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, نَهَى عَنْ مُتْعَةَ النَّسَاءَيَوْمَ خَيْبَرَ وَعَنْ أُكْلِ الْحُمُرِ اْلأِنْسِيَةِ. (رواه بخار ومسلم )

Artinya :  Ali bin Abi Thalib r.a berkata : Rasulullah Saw telah melarang nikah mut’ah ( kawin untuk sementara waktu ) pada waktu perang Khaibar, dan juga melarang makan daging himar peliharaan. ( Bukhari Muslim )





D.  Membayar Mahar  ( LM 889 )
حَدِيْثُ سَهْل بن سَعِدِ السَاعِدِى. أَنَ امْرَ أَةَجَاءَتْ َرسُوْلَ اللهِ صَلى الله عَلَيْه وَسَلَّمَ, فَقَالَتْ : يَارَسُوْلُ اللهِ ! جِئْتُ لأَهَبَ لَكَ نَفْسِى. فَنَظَرَ إِلَيْهَا رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم, فَصَعَّدَ النَّظَرَ إِلَيْهِ ا وَصَوَبَهُ, ثُمَّ طَأَطَأرَأَسَهُ : فَلَمَّارَأَتِ الْمَرْأَتُ أَنََّهُ لَمْ يَقْدِ فِيْهَا شَيْئًا جَلَسَتْ. فَقَامَ رَجُلٌ مِنْ أَصْجَابِهِ : فَقَالَ : يَارَسُوْلُ اللهِ !  إِنْ لَمْ يَكُنْ لَكَ بِـهَاحَاجَةٌفَزَ وِجْنِهَا. فَقَالَ :  (هَلْ عِنْدَكَ مِنْ شَىْءٍ؟) فَقَالَ : (لاَ,وَاللهِ يَارَسُوْلَ اللهِ. قَالَ : اِذْهَبْ إِلىَ أَحْْلِكَ فَانْظُرْ هَلْ تَجِدُشَيْئًا) فَذَ هَبَ ثُمَّ رَجَعَ. فَقَالَ : لاَ,وَالله يَارَسُوْلَ اللهِ, مَاوَجَدْتُ شَيْئًا. قَالَ :(اَنْظُرْ وَلَوْخَاتَمَامِنْ حَدِيْدِ) فَذَهَبَ ثُمَّ رَجِعً. فَقَالَ : لاَ,وَاللهُ يَارَسُولَ اللهِ, وَلاَخَاتَمَامِنَ حَدِيْدٍ, وَلَكِنْ هَذَا إَزَاَرِى (قَالَ سَهْلٌ مَالَهُ رِدَاءٌ) فَلَهَا نِصْفُهُ. فَقَالَ رَسُوْ لُ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلّّمَ : (مَاتَْصَنعُ بِإِزَارَكَ؟ إِنْ لَبِسْتَهُ لَمْ يَكُنْ عَلَيْهَا مِنْهُ شَىْءٍ, وَإِنْ لَبِسَتْهُ لَمْ يَكُنْ عَلَيْكَ شَىْءٍ) فَجَلَسَ الَّرجُلُ حَتَّى طَالَ مَْجِلسُهُ. ثُمَّ قَامَ, فَرَاَهُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُوَلَّيًا فَأَمَرَ بِهِ فَذُ عِىَ, فَلَمَّا جَاءَ, قَالَ : (( مَاذَا مَعَكَ مِنَ الْقُرْ اَنِ ؟)) قَالَ : مَعِىَ سُوْرَةُ كَذَا وَسُوْرَةُ كَذَا وَسُوْرَةُ كَذَا عَدَّهَا, قَالَ : ((أَتَقْرَؤُهُنَّ عَنْ ظَهْرِ قَلْبِكَ؟)) قَالَ : نَعَمْ ! قَالَ : (( اِذْهَبْ فَقَدْ مَلَّكْتَكَهَا بِمَا مَعَكَ مِنَ اْلقُرْاَنِ. ( رواه بحار ومسلم ).
Artinya :  Sahl bin Sa’ad Assaidi r.a berkata : Seorang wanita datang kepada Nabi Saw dan berkata : Aku datang untuk menyerahkan diriku kepadamu. Maka Nabi Saw melihat wanita itu sepuasnya kemudian menundukkan kepalanya. Kemudian wanita itu merasa bahwa Nabi Saw tidak berhajat kepadanya, maka ia duduk dan kemudian seorang sahabat berdiri dan berkata : Ya Rasulullah jika engkau tidak berhajat kepadanya maka kawinkanlah kepadaku. Nabi Saw Tanya kepadanya : Apakah anda mempunyai apa-apa ? Jawabnya : Tidak, demi Allah ya Rasulullah Nabi Saw bersabda kepadanya: Pulanglah kerumahmu cari apa-apa ( yakni untuk mahar)  ia kembali dari rumahnya dan berkata : Demi Allah tidak ada apa-apa ya Rasulullah, Nabi Saw bersabda : carilah meskipun cincin besi. Maka pulanglah ia dan kembali berkata : demi Allah tidak ada Rasulullah meskipun cincin besi, tetapi saya mempunyai ini sarung, separuh untuknya. Nabi Saw bertanya : apakah yang akan anda lakukan terhadap kain itu, jika anda memakai dia tidak dapat memakai, jika ia yang memakai andapun tidak memakai apa-apa. Maka lama juga orang itu duduk, lalu bangun, dan ketika dilihat oleh Nabi Saw dia aka pergi dipanggil kembali dan ditanya : Apa yang anda hafal dari Al-Qur’an ? Jawabnya : Aku hafal surah ini dan itu. Beberapa surat yang disebutnya. Ditanya oleh Nabi Saw : Apakah anda benar-benar hafal ? Jawabnya : ya. Lalu Nabi Saw bersabda : Bawalah wanita itu maka aku akan mengawinkan anda dengan mahar apa yang ada hafal dari Al-Qur’an itu. (Bukhari, Muslim ) di lain riwayat : Maka ajarkanlah kepada nya apa yang anda ketahui dari Al’Qur’an itu.

E.   Kriteria Calon Isteri (BM 997 )
وَعَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِى اللهُ تَعالى عنه عن النبى صلى الله عليه وسلم قال : تنكح المر أةلأربع : لمالـها, ولحسبها, ولجمالـها ولدينها, فاظفر بذات الدين تربت يداك. منفق عليه مع بقية السبعة.
Artinya :  Abu Hurairah r.a dari Nabi Saw beliau bersabda :                         “Perempuan dikawin karena empat perkara; karena hartanya, karena kedudukannya, karena kecantikannya dan karena agamanya; Hendaklah engkau memilih yang beragama, pasti engkau bahagia”,                ( Mutaffaq ‘alaih dengan penghabisan Imam yang tujuh )

5.  TRADISI
A.  Larangan Mengikuti Tradisi Orang-orang Kafir ( LM 1708 )

حَدِيْثُ أبى سَعِيْدِ الْخُدْرِيْ. عَنِ النبى صلى الله عليه وسلم, قَالَ : (( لَتَتْبَعُنَ سُنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ, شِبْرًا بِشِبْرِ, وَذِاعًا بِزِرَعِ. حَتىَّ لَوْدَخَلُوْا جُحْرَضَبَّ تَبِعْتُمُوْ هُمْ)) قلنا يارسول الله ! اليهود والنصاراى؟ قال: (( فمن ))

Artinya :  Abi Sai al Khudri r.a berkata : Nabi Saw bersabda : Kalian pasti akan mengikuti jejak orang-orang yang sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal sehasta demi sehasta, sehingga bila mereka dulu masuk kedalam lubang biawak pasti kalian mengikutinya. Kami bertanya : Ya Rasulullah, apakah orang Yahudi dan Nashara ? Jawab Nabi Saw : Siapa lagi selain mereka? ( Bukhari, Muslim).

6.   HADITS TENTANG PENDIDIKAN ANAK
A.  Terhadap Anak yang baru Lahir ( LM 1702, 1387 dan 1388 )
LM 1702
Bab : Tiap Bayi dilahirkan fitrah
حَدِيْثُ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِى اللهُ عنه, قال النبى صلى الله عليه وسلم قال : مَامِنْ مَوْلِدٍِ إِلا يَوْلَدُ عَلَى اْلِفطْرَةٍ. فَأَبْوَاهُ يُهَوَّدَانِهِ أَوْيُمَجَّسَانِهِ. كَمَاتَنْتَجُ البهمة جمعاء. هل تحسون فيهامن جدعاء؟)) ثم يقول أبو هريرة رضى الله عنه : فطرة الله التي فطر الناس عليها لاتبد يل لخلق الله, ذلك الدين القيم.

Artinya :   Abu Hurairah r.a berkata : Nabi Saw bersabda : tiada bayi yang dilahirkan melainkan lahir diatas fitrah, maka ayah bundanya mendidiknya menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi sebagai lahirnya binatang yang lengkap sempurna. Apakah anda binatang yang lahir terputus telinganya? Kemudian Abu Hurairah r.a membaca : Fitratallahi allati fatharan naasa alaiha, la tabdila likhalqillahi  ( Fitrah yang diciptakan Allah kepada semua manusia, tiada perubahan terhadap apa yang diciptakan oleh Allah. Itulah agama yang lurus.  (Bukhari, Muslim ).

Lulu’ Wal Marjan 1387
حَدِيْثُ أَبِى مُوسى رضى الله عنه, قال : ولد لي غلام, غأتيت به النبى صلى الله عليه وسلم, فسماه إبْرَاهيم, فحنكه بتمرة ودعاله بالبركة ودفعه إلي . وكان أكبر ولد أبي موسى.  (رواه بحار ومسلم ).
Artinya :  Abu Musa r.a berkata aku mendapat putra maka aku bawa kepada Nabi Saw maka dinamakan Ibrahim, kemudian ditahnikkannya dengan kurma dan didoakan berkat, lalu diserahkan kembali kepadaku, dan itu putraku yang terbesar ( tertua ).  Bukhari, Muslim.

LM 1388
حَدِيْثُ  أسماء رضى الله عنها, أنه حملت بعبد الله بن الزبير. قالت : فخر جت وأنامتم فأتيت المدينة, فنز لت بقباء. ثم اتيت به النبى صلى الله عليه وسلم, فوضعته في حجره.  ثم دعابتمرة فمضغها, ثم تفل في فيه. فكن أل شيء دخل جوفه ريق رسول الله صلى الله عليه وسلم. ثم حنكه بتمرة, ثم دعاله وبرك عليه ؟ وكان أول مولود ولد في الإسلام. ( رواه بحار ومسلم ).
Artinya : Asma’ r.a ketika mengandung Abdullah bin Az-Zubair, berkata : Aku keluar ke Madinah diwaktu hamil tua, sehingga sampai di Quba aku melahirkan, kemudian aku bawa putraku kepada Nabi Saw dan diletakkan di pangkuan Nabi Saw lalu minta Kurma dan dikunyah kemudian ditahnikkah ( diusapkan ) dalam mulut bayiku itu, dan itulah pertama masuknya kedalam perut anak itu, yaitu Ludah Rasulullah Saw kemudian didoakan berkat, dan itu pula pertama bayi dilahirkan dalam Islam.   ( Bukhari, Muslim )

7.   DAKWAH DAN PENGAJARAN
      A.    LM 1690

B.     LM 1237, 1243
C.     LM 1653
D.     AN 45


8.   HADITS TENTANG JIHAD FI SABILILLAH
      A.  Arti Jihad Fi Sabilillah LM 1242
            
      B.    Keutamaan Jihad (LM1237 )
Bab : Fadhillah Jihad dan berjaga-jaga di Garis depan )
حَدِيْثُ أَبِى سَعِيْد الخدري رضى الله عنه, قال : قِيْلَ يَارَسُوْلَ الله! أَيُّ النَّاس أفْضل؟ فَقَالَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم (( مؤمن يجاهدفي سبيل الله بنفسه وماله )) قالوا : ثُمَّ مَنْ ؟ قَالَ :(( مؤمن في شعلب من العلب يتقي الله ويدع الناس من شره )).( رواه بحار ومسلم )

Artinya :  Abu Said al-Khudri. r.a. berkata : Rasulullah Saw ditanya: Siapakah yang utama ( afdhal ) ? Jawab Nabi Saw : Seorang mukmin yang berjuang fi sabilillah dengan jiwa dan hartanya. Mereka bertanya : Kemudian siapakah? Jawab Nabi Saw : Seorang Mukmin tinggal di suatu lembah untuk bertakwa pada Allah dan menjauhi orang-orang dari kejahatannya.  ( Bukhari, Muslim ).

C.  Meninggikan Kalimatullah ( LM 1243 )
Bab : Siapa yang perang untuk menegakkan Kalimatullah                  ( Agama Allah ) maka itulah yang bernama fi sabilillah.
حَدِيْثُ أبِى موسى رصى الله عنه, قال : جاء رجل إلى النبى صلى الله عليه وسلم, فقال : الرجل يقاتل للمغنم, والر جل يقاتل للذكر, والر جل يقاتل ليرى مكانه, فمن في سبيل الله ؟ قال :  " من قاتل لتكون كلمة الله هي العبيا فهو في سبيل الله ".(رواه بحار ومسلم ).

Artinya :  Abu Musa r.a berkata : Seorang datang bertanya kepada Nabi Saw : Seorang berperang untuk mendapat ghanimah, dan ada yang berperang untuk nama, dan ada orang yang berperang supaya dikenal kedudukannya, yang manakah yang disebut fi sabilillah ? jawab Nabi Saw : Siapa yang berperang untuk menegakkan kalimatullah ( agama Allah ) maka itu fi Sabilillah.  (Bukhari, Muslim).

C.  Berbakti Kepada Kedua Orangtua adalah Macam dari Jihad              ( LM 1653 )
حَدِيْثُ عَبْدُ الله بْن عُمَرَ ورضى الله عنهما, قال : جاء رجل إلى النبى صلى الله عليه وسلم, فاستأ ذنه في الجهادفقال : " أحي والد اك ؟ " قال : نعم. قال : ( ففيهما فجاهد )
 ( رواه بحار ومسلم ).

Artinya :  Abdullah bin Amr r.a berkata : Seorang datang kepada Nabi Saw minta izin  untuk berjihad, maka ditanya oleh Nabi Saw : Apakah kedua ayah bundamu masih hidup ? Jawabnya : ya. Sabda Nabi Saw : Didalam melayani keduanya itulah anda berjihad.            ( Bukhari, Muslim ).

      D.  AN : 45





9.   HADITS TENTANG PIMPINAN DAN JABATAN
      A.   ( LM 499)
      B.  (LM 1200 )
      C.  (LM 1197, 1198 )
      D.  (LM 1205, 1206 )
      E.   (BM 1422)

َوَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: سَمِعْتُ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: ( يُدْعَى بِالْقَاضِي اَلْعَادِلِ يَوْمَ اَلْقِيَامَةِ, فَيَلْقَى مِنْ شِدَّةِ اَلْحِسَابِ مَا يَتَمَنَّى أَنَّهُ لَمْ يَقْضِ بَيْنَ اِثْنَيْنِ فِي عُمْرِهِ )  رَوَاهُ اِبْنُ حِبَّانَ وَأَخْرَجَهُ اَلْبَيْهَقِيُّ, وَلَفْظُهُ ( فِي تَمْرَةٍ )

Artinya :
Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Hakim yang adil akan dipanggil pada hari kiamat, lalu ia mendapat perhitungan yang melelahkan sehingga ia berkeinginan, alangkah baiknya jika seumur hidupnya ia tidak pernah memutuskan hukum antara dua orang." Riwayat Ibnu Hibban. Baihaqi juga meriwayatkan dengan tambahan: "Dalam masalah sebiji kurma."


10.       HADITS TENTANG HADIAH DAN SUAP
      A.   LM 1202
      B.  LM 1424
      C.  RS 180

11.       HADITS TENTANG KEPEDULIAN SOSIAL
      A.  Fadhilah menyingkirkan gangguan dari tengah jalan

حَدِيْثُ أَبِي هُرَيْرَةَ, أَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : بَيْنَمَارَجُلٌ يَمْشِ بِطَرِيْقِ, وَجَدَ غُصْنَ شَوْكِ عَلِى الْطَرِيْقِ, فَاَخَّرَهُ, فَشَكرَاللهُ نَهُ, فَغَفَرَلَهُ.
            Artinya :
Abu Hurairah r.a, ia berkata : " Rasulullah Saw bersabda : ketika seseorang  berjalan di suatu jalan ( tiba-tiba melihat dahan berduri ditengah jalan, maka segera ia singkirkan, maka Allah memuji perbutannya dan mengampunkan baginya (dosanya). ( Bukhari Muslim )



      B.   Larangan menyiksa kucing  dan binatang lain yang tidak mengganggu.
حَدِيْثُ عَبْدالله بْنِ عُمْرَ رَضِى اللهُ عَنْهُمْ, أَنَّ رَسُو ل اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : عَذَّبَتٍ اَمْرَاَةٌ فِى هِرَةِ, سَجَنَتْهَا حَتَّى مَاتَث, فَدَخَلَثَ, فِيْهَاالنَّارَ لاَهِىَ اَطْعَمَتْهَا, وَلاَسَقَتْهَا. وَلاَ هِىَ تَرَقَتْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاسِ اْلأَرْضِ.
     
             Artinya :
      Abdullah bin Umar r.a berkata : Rasulullah Saw bersabda,seorang wanita telah disiksa disebabkan kucing di kurung hingga mati, sehingga ia masuk kedalam neraka, sebab tidak diberi makan minum ketika dikurung, juga tidak dilepas untuk mencari makanan dari binatang bumi yang menjadi makanannya ( Bukhari Muslim ).



C.  Memberi makan minum kepada binatang 

حَدِيْثُ عَبْدالله بْنِ عُمْرَ رَضِى اللهُ عَنْهُم. أَنَّ رَسُو ل اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : يَبْنَ رَجُلٌ يَمْشِ فَاشْتَدَ عَلَيْهِ العَطَشُ, فَنَزَلَ بِئْرَا, فَشَرِبَ مِنْهَاشُمَّ خَرَجَ, فَإِذَا هُوَ بِكَلْبِ يَلْهَتُ يَأْكُلُ الثَّرَى مِنَ الْعَطَشِ, فَقاَلََ : لَقَدْ بَلَغَ هَذَا مِشْلُ الَّذِى بَلَغَ بِى. فَمَلاَ خُفَّهُ, قَالُوْا : يَارَسُوْلُ الله ا وَإِنَّ لَنَافِى الْبَه ثُمَّ أَجْرِ؟ز قَالَ : فِى كُلِّ كَبَدِرَطْبَةِ أَجْرُ.

      Artinya :
      Abu Hurairah r.a berkata : Rasulullah Saw bersabda : Ketika ada seorang berjalan, ia merasa sangat haus, lalu ia turun ke sebuah perigi (sumur ) untuk minum, kemudian sesudah ia keluar dari sumur tiba – tiba ada anjing menjilat-jilat tanah karena sangat haus, maka ia berkata : Binatang ini telah merasa haus sebagaimana yang kurasa, lalu ia turun kembali kedalam sumur, dan mengisi sepatunya dengan air lalu digigitnya dengan mulutnya dan dibawanya naik ke atas sumur, lalu diberi minum pada anjing itu, maka Allah memuji perbuatannya itu dan mengampunkan baginya. Sahabat berkata : Ya Rasulullah apakah ada pahala untuk kami dalam menolong  dan memberi apa-apa pada binatang ? Jawab Nabi Saw : menolong setiap jiwa yang hidup itu ada pahalanya. ( Bukhari Muslim ) Yakni bagi siapa yang suka menolong dengan memberi makan atau minum.

D. Hadits Nomor 1448. Memberi makan minum kepada binatang 

حَدِيْثُ عَبْدالله بْنِ عُمْرَ رَضِى اللهُ عَنْهُم. أَنَّ رَسُو ل اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : يَنْمَا كَلَبٌ يُطِيْفُ بِرَكِيَّةِ كَادَ يَقْتَلُهُ الْعَطَشْ, إِذْ رَاَتْهُ بَغِىٌ مِنَ بَغَا يَابَنِى إِسْرَا ئِيْلَ,  فَنَزَ عَتْ مُو قَهَا, فِسَقَتْه, فَغَفِرَ لَهَابِهِ.
Artinya :
Abu Hurairah ra berkata : " Rasulullah Saw bersabda : ketika ada anjing berputar-putar di atas sumur, hampir mati kehausan, kemudian dilihat oleh seorang wanita pelacur dari Bani Israil, maka ia segera membuka sepatunya lalu  digunakannya menimba air sumur  itu lalu diminumkannya pada anjing itu, maka Allah mengampunka baginya. ( Bukhari Muslim )

12. HADITS TENTANG PENTINGNYA SIFAT MALU
      A.  Anjuran Memiliki Sifat Malu (AL : 20)
عَنْ أَبِي مَسْعُوْدٍ عُقْبَةَ بِنْ عَمْرٍو الأَنْصَارِي الْبَدْرِي رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ الأُوْلَى، إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ )رواه البخاري (
Artinya :
Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amr Al Anshary Al Badry radhiallahuanhu dia berkata: Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya ungkapan yang telah dikenal orang-orang dari ucapan nabi-nabi terdahulu adalah :  Jika engkau tidak malu perbuatlah apa yang engkau suka (Riwayat Bukhori)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث :
1.    Malu merupakan tema yang telah disepakati oleh para nabi dan tidak terhapus ajarannya.
2.    Jika seseorang telah meninggalkan rasa malu, maka jangan harap lagi (kebaikan) darinya sedikitpun.
3.    Malu merupakan landasan akhlak mulia dan selalu bermuara kepada kebaikan. Siapa yang banyak malunya lebih banyak kebaikannya, dan siapa yang sedikit rasa malunya semakin sedikit kebaikannya.
4.    Rasa malu merupakan prilaku dan dapat dibentuk. Maka setiap orang yang memiliki tanggung jawab hendaknya memperhatikan bimbingan terhadap mereka yang menjadi tanggung jawabnya.
5.    Tidak ada rasa malu dalam mengajarkan hukum-hukum agama serta menuntut ilmu dan kebenaran . Allah ta’ala berfirman : “ Dan Allah tidak malu dari kebenaran “ (33 : 53).
6.    Diantara manfaat rasa malu adalah  ‘Iffah (menjaga diri dari perbuatan tercela) dan Wafa’ (menepati janji)

13.              HADITS TENTANG SYARAT DITERIMANYA DO’A
      A.    Makanlah dari Rezeki yang halal ( AL : 10)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّباً، وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِيْنَ فَقَالَ تَعَالَى :  ,يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحاً - وَقاَلَ تَعَالَى : , يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ - ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ ياَ رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِّيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ .)رواه مسلم( 
Artinya :
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya Allah ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firmannya : Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal shalihlah. Dan Dia berfirman : Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang melakukan perjalan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata : Yaa Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan. (Riwayat Muslim).
Pelajaran :
1.  Dalam hadits diatas terdapat pelajaran akan sucinya Allah ta’ala dari segala kekurangan dan cela.
2.  Allah ta’ala tidak menerima kecuali sesuatu yang baik. Maka siapa yang bersedekah dengan barang haram tidak akan diterima.
3.  Sesuatu yang disebut baik adalah apa yang dinilai baik disisi Allah ta’ala.
4.  Berlarut-larut dalam perbuatan haram akan menghalangi seseorang dari terkabulnya doa.
5.  Orang yang maksiat tidak termasuk mereka yang dikabulkan doanya kecuali mereka yang Allah kehendaki.
6.  Makan barang haram dapat merusak amal dan menjadi penghalang diterimanya amal perbuatan.
7.  Anjuran untuk berinfaq dari barang yang halal dan larangan untuk berinfaq dari sesuatu yang haram.
8.  Seorang hamba akan diberi ganjaran jika memakan sesuatu yang baik dengan maksud agar dirinya diberi kekuatan untuk ta’at kepada Allah.
9.  Doa orang yang sedang safar dan yang hatinya sangat mengharap akan terkabul.
10.       Dalam hadits terdapat sebagian dari sebab-sebab dikabulkannya do’a : Perjalanan jauh, kondisi yang bersahaja dalam pakaian dan penampilan dalam keadaan kumal dan berdebu, mengangkat kedua tangan ke langit, meratap dalam berdoa, keinginan kuat dalam permintaan, mengkonsumsi makanan, minuman dan pakaian yang halal.

14.             HADITS TENTANG AKHLAK YANG MULIA
      A.  Meninggalkan yang tidak bermanfaat ( AL 12)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ ) حديث حسن رواه الترمذي وغيره هكذا(

Artinya :
Dari Abu Hurairah radhiallahunhu dia berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Merupakan tanda baiknya Islam seseorang, dia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya .(Hadits Hasan riwayat Turmuzi dan lainnya)
Pelajaran:
1.      Termasuk sifat-sifat orang muslim adalah dia menyibukkan dirinya dengan perkara-perkara yang mulia serta menjauhkan perkara yang hina dan rendah.
2.      Pendidikan bagi diri dan perawatannya dengan meninggalkan apa yang tidak bermanfaat didalamnya.
3.      Menyibukkkan diri dengan sesuatu yang tidak bermanfaat adalah kesia-siaan dan merupakan pertanda kelemahan iman.
4.      Anjuran untuk memanfaatkan waktu dengan sesuatu yang manfaatnya kembali kepada diri sendiri bagi dunia maupun akhirat.
5.      Ikut campur terhadap sesuatu yang bukan urusannya dapat mengakibatkan kepada perpecahan dan pertikaian diantara manusia.


15. HADITS TENTANG TATA CARA BERPAKAIAN DAN MEMAKAI PERHIASAN
A.   Pakaian yang menyeret tanah ( LM 1349)
     Bab : Menurunkan kain karena sombong
حديث ابن عمر رضى الله عنه. أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : لاَيَنْظُرُ اللهُ إِلَى مَنْ جَرَّ ثَوْيَهُ خُيَلاَءُ. (رواه بخار ومسلم )

Artinya :  Ibnu Umar r.a berkata : Rasulullah Saw bersabda : Allah tidak melihat dengan rahmatnya pada orang yang menurunkan kainnya dibawah mata kaki karena sombong   ( Bukhari, Muslim ).

B. Cara memakai Pakaian ( Riyadus Shalihin 721 )

عَنْ أَبِى سَعِيْدِ الْخُدْرِىْ رَضِىَّ اللهُ عَنْهُ قَالَ كاَنَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ اِذَا اسْتَجَدَّ ثَوْبًا سَمّاَهُ بِاِسْمِهِ عِمَامَةً اَوْ رِدَاءً, يَقُوْلُ : اللَّهُمَ لَكَ الْحْمْدُ اَنْتَ كَسَوْ تَنْيِهِ اسْأَلُكَ خَيْرَهُ وَخَيْرَ مَا صُنِعَ لَهُ وَاعَوْ ذُبِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ مَا صُنِعَ لَهُ.

Artinya : Dari Abu Said Al-Khudri r.a berkata : “ Adalah Rasulullah Saw bila mengenakan pakaian baru, beliau menyebut namanya berupa sorban, gamis/ selendang, lalu membaca : Ya Allah ! Bagimu Pujaan, engkaulah yang memberikan pakaian kepadaku. Aku mohon kepadamu kebaikannya dan kebaikan apa yang ia ciptakan untuknya. ( sehingga aku dalam memakai pakaian ini tidak untuk bangga – banggaan akan tetapi untuk memperlihatkan nikmat Allah yang diberikan kepadaku). Dan aku berlindung kepadamu dari kejelekannya dan kejelekan apa yang ia buat untuknya ( sehingga aku bias memakainya bukan untuk kemaksiatan).”

C.   Larangan Memakai Cincin Emas untuk laki-laki ( LM 1353 dan 1357(
              -  Lu’lu Wal Marjan 1353
حَدِيْثُ ابن عُمَر رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا. أَنَّ رَسُو لُ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلم : اَصْطَتَنَعَ  خَاتَمَا مِنْ ذَهَبِ, وَكَانَ يَلْبَسُهُ, فَيَجْعَلُ فَصَهُ فِى بَاطِنِ كَفَّهِ. فََصَنَعَ النَّاسَ. ثُـمَّ إِنَّهُ جَلَسَ عَلَى الِمنْبِرَ فَنَـزَ عَهُ, فَقَالَ : إِنِّى كُنْتُ أَلْبَسُ هَذَا الْبَحَاتَمَ وَأَجْعَلُ فَصَهُ مِنْ دَاخِلِ فَرَ مَى بِهِ ثُمَّ قَالَ : وَاللهُ الاَ اَلْبَسُهُ أَبَدًا. فَنَبَذَ النَّاسُ خَوَا تِيْمَهُمْ. (رواه بخار ومسلم )
Artinya :  Ibnu Umar r.a berkata : Rasulullah Saw membuat cincin emas, ketika memakainya beliau meletakkan matanya dibagian dalam telapak tangan , maka orang-orang yang membuat cincin itu, dan ketika Nabi Saw duduk diatas mimbar tiba-tiba ia mencabut cincinya sambil bersabda : Sungguh aku telah memakai cincin ini dan meletakkan matanya didalam perut telapak tangan, kemudian melemparkan ( membuang ) cincin itu dan bersabda : Demi Allah aku tidak akan memakainya lagi untuk selamanya. Maka orang-orang juga membuang cincin mereka. ( Bukhari, Muslim )

         - Lu’lu Wal Marjan 1357
حَدِيْثُ أَنَسْ بن ماَلِكْ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ. أَنَّهُ رَأَى فِى يَدِ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. خَاتَمَا مِنْ وَرِقٍ, يَوْمَا وَاحِدًا. ثُمَّ إِنَّ النَّاسَ اصُطْنَعُوْا الَحَوْاتِيْمَ مِنْ وَرِقٍ وَلَبِسُوْهَا. فَطَرَحَ رَسُوْلُ اللِه صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَاتَمَهُ, فَطَرَحَ النَّاسُ خَوَا تِيْمَهُمْ. (رواه بخار ومسلم )
Artinya :  Annas bin Malik r.a melihat di jari Nabi Saw ada cincin perak pada suatu hari, kemudian orang-orang membuat cincin dari perak dan memakainya kemudian nabi meletakkan cincinnya kemudian orang-orang pun melepas cincin mereka. ( Bukhari, Muslim )

D.    Larangan Bertato ( LM 1377 )
حَدِيْثُ عَبْد الله بن مَسْعُود. قَالَ لَعْنَ الله الواشمات, والموتشمات, والمتنمصات, والمتفلجات للحسن, المغيرات خلق الله. فبلغ ذلك امراة من بنى أسد, يقال لـهاأم يعقوب. فجاءت, فقالت : إته بلغنى أنك لعنت كيت وكيت. فقال : ومالى لاألعن من لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم. ومن هو فى كتاب الله؟ فقالت لقد قر أت مابين اللوحين فماوجدت فيه ماتقول. فقال : لئن كنت قر أتيه لقد وجد تيه. اما قر أت وما اتاكم الرسول فخذوه. وما نـهاكم عنه. فانتهوا ؟ قَالَتْ, بلى. قَالَ : فَإِنَّهُ قَدْنَهِى عَنْهُ. قَالَتْ : فَإِنِّى أَرِي أهلك يفعلونه. قال : فاذهبى, فانضرى. فذهبت فنظرت, فلم ترمن حاجتها شيئا. فَقَالَ : لَوْ كَنَتْ كَذَا لِكَ ماَجَمَعَتَنَا. (رواه بخار ومسلم )
Artinya :  Abdullah bin Mas’ud berkata : Allah telah mengutuk wanita yang membuat tahi lalat palsu dan minta dibuatkan, dan mencukur rambut wajahnya dan yang mengikir giginya ( pangur ) untuk kecantikan yang mengubah buatan Allah keterangan ini telah didengar oleh wanita keturunan Bani Asad bernama Ummu Ya’kub, maka ia segera datang Tanya : Aku dengan engkau mengutuk ini dan itu ? jawab Ibnu Mas’ud : Mengapa aku tidak mengutuk orang yang dikutuk oleh Rasulullah Saw dan juga dalam kitab Allah. Ummu Ya’kub berkata : Aku telah membaca kitab Allah dari awal hingga akhir dan tidak menemukan apa yang engkau katakana itu. Ibnu Mas’ud berkata : jika benar engkau membaca pasti menemukannya, apakah engkau tidak membaca ayat  Wa maa aatakumur rasulu fa khudzuhu wamaa nahaakum anhu fantahu ( Dan semua yang diajarkan Rasulullah kepadamu  maka terimalah dan semua yang dilarang hentikanlah). Jawab Ummu Ya’qub : Benar Ibnu Mas’ud berkata : Dan Nabi Saw melarang semua itu. Ummu Ya’qub berkata : Tetapi isterimu  berbuat itu. Ibnu Mas’ud menjawab : Lihatlah kedalam, maka pergi melihat, ternyata tidak berbuat itu. Ibnu Mas’ud berkata : Andaikata ia berbuat itu tentu tidak kumpul dengan kami.  ( Bukhari, Muslim ).


E.    Larangan Memakai Pakaian Lawan Jenis  ( RS 1628 )
َعنْ اِبْنُ عَبَاسَ رَضِىَّ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : لَعْنَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمِ المخنثين مِنَ الِّرجَالِ, وَالْمَتْرِ جَلاَتَ مِنَ النِّسَاءِ. وَفِى رِوَايَةُ لَعْنَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمِ الْمتَثَبِهِيْنَ مِنَ الِّرجاَلِ بَالنِّسَاءِ, وَالْمُتَثَبِهَاتُ مِنَ النِّسَاءِ بِالِّرجَالِ.(رواه بخارى )

Artinya :  Ibnu Abbas r.a Rasulullah Saw Melaknat orang laki-laki yang berlagak perempuan, dan orang perempuan yang berlagak meniru laki-laki. Dalam lain riwayat : Rasulullah Saw melaknat orang laki-laki yang meniru perempuan dan orang perempuan yang meniru laki-laki.






HaditsPendidikan
Ditulis oleh : Subkhan dan Latifatul Hayati
Dosen Pembimbing : Bpk.Drs.HM.Sja’roni,MAg
========================================================
I.Pendahuluan
Ilmu yang paling baik adalah yang bersumber dari al Quran dan al Hadits. Hadits mempunyai fungsi sebagai penjelas dari pada al Quran, oleh karena itu seseorang tidak bisa hanya berpegang kepada al Quran tanpa menoleh kepada hadits.
Seperti halnya Al-Quran, hadits juga penuh dengan nilai-nilai yang dapat dipraktekkan di dalam kehidupan. Salah satu dari sekian banyak nilai itu adalah nilai tarbawiyah (nilai-nilai pendidikan). Nilai-nilai pendidikan inilah yang nantinya dapat menjadi ciri khas pendidikan Islam yang dapat membedakan konsep pendidikan Islam dengan non Islam.
Usaha untuk menggali nilai-nilai pendidkan itu telah banyak dilakukan oleh para ulama. Mereka berupaya menghimpun hadits-hadits yang sarat dengan nilai-nilai pendidikan dan menyebutnya dengan istilah hadits tarbawy.
Tulisan ini merupakan salah satu dari materi hadits tarbawy yang ditugaskan oleh dosen pembimbing. Di dalamnya penulis hanya mencantumkan 1 (satu) matan, arti, dan kandungan hadist menurut hemat penulis. Semoga apa yang tertulis di dalamnya bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.







PEMBAHASAN
1.Teks dan terjemah

عن عمرو بن شعيب عن أبيه عن جده قال : قال رسول لله صل الله عليه وسلم " مروا اولادكم بالصلاة وهم ابناء سبع سنين , واضربو هم عليه أبناءعشر , وفرقوا بينهم في المضاجع "


Artinya: Dari Umar bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya dia berkata: Rosulullah bersabda perintahkanlah anak-anakmu untuk menjalankan sholat ketika mereka berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka karen meninggalkan sholat ketika mereka berumur sepuluh tahun, dan pisahkanlah ranjang-ranjang mereka
2.Kandungan hadits
Hadits ini menganjurkan kita untuk menanamkan ajaran agama sedini mungkin bahkan pada tahap selanjutnya kita boleh memberi sangsi pada anak yang sudah berumur 10 tahun yang meninggalkan shalat.
Dalam mendidik anak kita direkomendasikan untuk memberi pengertian bahwa sholat itu wajib, memberi pengertian saat mereka sudah berfikir, menanamkan rasa cinta pada agama, mengajarkan solat malam, pengaruh sholat dalam kehidupan, dan memberi mereka tempat tidur sendiri ketika sudah berumur tujuh tahun.
Bila anak telah mencapai usia tamyiz, orangtuanya diperintah untuk mengajarinya dan mentarbiyahnya di atas kebaikan, dengan mengajarinya Al-Qur`an dan hadits-hadits yang mudah. Mengajarinya hukum-hukum syariat yang cocok dengan usia si anak, misalnya bagaimana cara berwudhu dan bagaimana cara shalat. Si anak juga diajari dzikir-dzikir ketika mau tidur, bangun tidur, ketika hendak makan, minum, dan sebagainya. Selain itu, anak dilarang melakukan perkara-perkara yang tidak pantas serta diterangkan kepadanya bahwa perkara tersebut tidak boleh ia lakukan, seperti berdusta, namimah, dan selainnya. Hingga si anak terdidik di atas kebaikan dan terdidik untuk meninggalkan kejelekan sejak kecilnya.
Kenapa pengajaran ini dilakukan pada usia tamyiz? Karena pada usia ini, si anak bisa menalar apa yang diperintahkan kepadanya dan apa yang dilarang. Urusan pengajaran anak ini sangatlah penting. Namun sayangnya sebagian manusia lalai melakukannya terhadap anak-anak mereka.
Mayoritas orang tidak mementingkan perkara anak-anak mereka. Tidak mengarahkannya dengan arahan yang baik, bahkan membiarkan mereka tersia-siakan dari sisi tarbiyah diniyyah. Sehingga si anak tidak diperintah mengerjakan shalat dan tidak dibimbing kepada kebaikan, bahkan dibiarkan tumbuh di atas kebodohan dalam perkara agamanya serta terbiasa melakukan perbuatan yang tidak baik. Anak-anak dibiarkan bercampur-baur dan bergaul dengan orang-orang yang jelek, berkeliaran di jalan-jalan, menyia-nyiakan pelajaran mereka (enggan untuk belajar) serta kemudaratan lainnya, yang mana kebanyakan para pemuda muslimin tumbuh di atasnya disebabkan sikap masa bodoh orang tua mereka. Padahal para orangtua ini akan ditanya di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala kelak, karena merekalah yang bertanggung jawab terhadap anak-anak mereka.
Apa yang diperintahkan dalam hadits di atas adalah pembebanan kepada para orang tua yang harus mereka tunaikan. Dengan begitu, orang tua yang tidak menyuruh anak-anak mereka mengerjakan shalat pada umur yang telah disebutkan berarti ia telah bermaksiat kepada Allah SWT. Ia telah melakukan keharaman dan meninggalkan kewajibannya yang ditetapkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadapnya.
III.Penutup
Masih banyak lagi hadits-hadits Rasulullah Saw yang membicarakan tentang pendidikan (tarbiyah) baik yang secara eksplisit maupun implisit. Segala sesuatu yang berlandaskan akan hadits pasti mempunyai faidah-faidah yang tersembunyi.
Seseorang yang terdidik atas dassar dan tuntunan yang ditunjukkan hadits-hadits Nabi pasti hidupnya akan tentram dan damai selalu, dalam kehidupan individu maupun sosialnya.